Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Naturalistic : Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran

The Analysis of Primary School Teachers Ability in The Application of ICT-Based Learning Media In Tarogong Kidul District Irfan Hilman; Suci Zakiah Dewi
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.748 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v5i2.1012

Abstract

The purpose of this research is to analyze the ability of elementary school teachers in the application of learning media based on Information and Communication Technology (ICT). The main objectives are the teacher's understanding of ICT-based learning media, the ability of teachers in designing ICT-based learning media, the ability of teachers in the use of ICT-based learning media, factors that can support and inhibit the application of ICT-based learning media, and how teachers overcome obstacles in the application of ict-based learning media. The research method used by the author is mixed methods research method or mixed research method that is, by combining between qualitative and quantitative research types. The subject of this study was a public elementary school teacher in tarogong kidul area. The sample of this study was as many as 30 teachers. Instruments used in the form of questionnaires, observations and interviews. Based on the results of the instrument test obtained teacher's understanding of learning media by 85.6%, the ability of teachers in designing ICT-based learning media by 85.6%, then the ability of teachers in the use of ICT-based learning media by 85.4%. The supporting factors in terms of teacher ability are the implementation of training in the use of ICT devices and designing ICT-based learning media. From the results obtained, it can be concluded that the ability of elementary school teachers in the application of ICT-based learning media in the Tarogong Kidul area is very good.
The Development of Three Tier Test (TTT) Instruments to Identify Students Misconceptions on Material in Elementary Suci Zakiah Dewi; Irfan Hilman
NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2021): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.519 KB) | DOI: 10.35568/naturalistic.v5i2.1015

Abstract

The purpose of this study is to develop the assessment instruments used in testing the level of science misconceptions in high grade elementary school. The instrument used is a Three-tier test (TTT) This research is a Research and Development (R&D) research that is a method of conducting research for research that produces a product, and testing the effectiveness of the product. The research stages are as follows: (1) Data Collection and Literature Studies, (2) Product Description and Design, (3) Small Scale Trials, (4) Product Analysis and Revision, (5) Broad-Scale Trials, and (6) Product Analysis and Revision. The research conducted at SDN 5 Sukagalih, Tarogong Kidul District, Garut on a small scale and for a large scale at SDN 1,2,3,4 and 5 Sukagalih, Tarogong Kidul District, Garut. Based on the results of the research obtained data that by using TTT instruments teachers can find out how much quantity of students are misconceptions, trials are conducted on a small scale and large scale and each is carried out 2 stages, namely the stage before the revision and after the revision of the instrument. The results of phase I tests on a large scale many students experienced misconceptions of 62.7% and the phase II test after instrument revision showed a significant decrease to 32.65% of students who experienced misconceptions, the presentation of a decrease in the quantity of misconceptions for large scale was 52.86%. the result was quite significant compared to the small scale which decreased by only 24.61%. The results showed that by using TTT techniques teachers will easily identify the quantity of students who misconception and for the next the teacher will provide treatment to students to lower the quantity.
Kompetensi Pedagogik Guru SD dalam Menerapkan Pembelajaran Tematik di SDN 1 Cikajang Rudi Akmal; Irfan Hilman; Hanny Latifah
Naturalistic: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 7 No. 2 (2023): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/naturalistic.v7i2.1996

Abstract

Penelitian ini tentang analisis kompetensi pedagogik guru dalam menerapkan pembelajaran tematik kelas III SDN 1 cikajang kab. garut dan kendala-kendala yang dihadapi serta upaya dalam mengatasi kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Guru dalam kegiatan belajar mengajar berperan penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Kapasitas mengajar guru harus ditingkatkan karena terkait dengan pengelolaan kelas dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam menerapkan pembelajaran tematik belum belum sepenuhnya tercapai. Dari lima indikator kompetensi pedagogik yakni: Mempunyai kemampuan mengelola kelas sebelum kegiatan KBM dimulai, Dapat berinteraksi dengan baik antara guru dan siswa, Mempunyai kemampuan Menyusun rencana pembelajaran dan menggunakan media pemebelajaran, Mempunyai kemampuan dalam memahami karakter masing-masing siswa, dan dapat Menyusun instrument penilaian dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dari lima indikator tersebut, ada satu kriteria yang belum tercapai, yaitu membuat rencana pembelajaran, guru tidak menyusun RPP sebelum kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada indikator pemahaman terhadap peserta didik, pelaksanaan pembelajaran, evalusi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki, guru sudah memenuhi ke empat indikator tersebut dengan baik.  Kendala yang dialami guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik yaitu:  materi yang tidak dikembangkan, dan menyusun penilaian autentik.
Analisis Gaya Belajar Peserta Didik Melalui Assessment Diagnostik Non Kognitif Pada Pembelajaran Diferensiasi di Sekolah Dasar Irfan Hilman; Rudi Akmal; Fajar Nugraha
Naturalistic: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 8 No. 1 (2023): Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal ini diterbitkan oleh: PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/naturalistic.v8i1.3911

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di kelas empat SDN 1 Galihpakuwon kab. Garut belum melaksanakan asesmen diagnostik non kognitif sehingga, model, metode, atau strategi yang digunakan oleh guru kurang tepat, dan hal ini berdampak kepada keaktifan siswa atau kurang atusias dalam mengikuti pembelajaran dikelas, guru masih memandang anak itu sama dan masih menyeragamkan minat, bakat, dan gaya belajar peserta didik, terlihat dari perbedaan adanya cara gaya belajar siswa yang menunjukkan bagaimana cara siswa menerima pembelajaran dengan cepat dan lambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi asesmen diagnostik non kognitif untuk melihat bakat minat dilihat dari profil gaya belajar peserta didik dalam pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisa. Penelitian deskriptif ditulis dalam bentuk narasi untuk mengetahui tentang implementasi asesmen diagnostik non kognitif untuk melihat bakat minat dilihat dari profil gaya belajar peserta didik dalam pembelajaran diferensiasi pada siswa Kelas empat di SDN 1 Galihpakuwon Kab. Garut. Hasil Penelitian menunjukan bahwa asesmen diagnostik non kognitif untuk memfasilatasi gaya belajar peserta didik dapat dijadikan sebagai dasar untuk guru merancang, dan memilih pembelajaran diferensiasi: konten, proses, dan produk. Kemudian guru dapat mengkategorikan peserta didik ke dalam tiga gaya belajar: auditori, visual, kinestetik supaya kegiatan pembelajaran lebih bermakna, dan ada kesesuaian keduanya menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dan mempermudah untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan begitu, gaya mengajar guru dan gaya belajar siswa merupakan dua hal yang berkaitan erat, saling mendukung, dan sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar dikelas.